Monday, November 9, 2015

Syarat Diterimanya Istighfar



Agar diterima dalam memohon ampunan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang memohon ampunan. Di antara firman Allah yang secara menyeluruh meletakkan syarat-syarat dalam memperoleh ampunan dari dosa-dosa adalah ayat berikut :

واني لغفار لمن تاب وامن وعمل صالحا ثم اهتدى

"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar." (QS. Thaahaa : 82)

1. Syarat pertama adalah bertaubat, dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Meninggalkan kemaksiatan yang dilakukannya
  • Menyesali perbuatannya
  • Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya
  • Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya
Taubat adalah satu-satunya perbuatan yang dapat menyebabkan semua dosa-disa diampuni. Taubat dapat menghapus apa yang datang sebelumnya atau dosa-dosa terdahulu. Allah mengampuni dosa orang-orang yang bertaubat meskipun sebanyak buih di lautan, sebagaimana firman Allah Swt :

قل يا عبادي الذين اسرفوا على انفسهم لا تقنطوا من رحمة الله ان الله يغفر الذنوب جميعا انه هو الغفور الرحيم

"Katakanlah: "Hai hamba-hambaku-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar : 53)

2. Syarat kedua, seseorang yang memenuhi persyaratan Allah dalam bertaubat adalah orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya, dan beriman kepada seluruh rukun iman.

3. Syarat ketiga bagi seseorang yang memohon ampunan Allah adalah orang yang beramal saleh. Ia melakukan kesalahan itu setelah bertaubat, baik itu berupa kesalehan pribadi maupun sosial.

4. Syarat keempat adalah tetap berada di jalan yang benar. Orang yang bertaubat tetap teguh di jalan yang benar, tidak memutuskannya dan tidak berpaling darinya. Dia tetap di atasnya sampai ia meninggal. Barangsiapa yang melakukannya, Allah akan mengampuni dosanya dan menutupi kesalahannya. Dia adalah salah satu di antara orang-orang yang mendapatkan ampunan Allah Ta'ala.

Inilah cara terbaik dalam memohon ampunan seorang hampa kepada Rabb-nya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan betapa pentingnya untuk menghafalkan surat Thaahaa ayat 82 di atas, dengan memahami maknanya dan beramal atasya.

-

Saturday, November 7, 2015

Sejarah Adzan, Menghindari Penyerupaan Yahudi Nasrani



Saat pertama disyari'atkan shalat, kaum muslim di Madinah belum mengenal panggilan ibadah sehingga mereka tidak bisa mengetahui batasan masuk waktu shalat. Karena itu pada suatu hari di tahun kedua Hijriyah Rasul Saw segera mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah bagaimana cara memberi tahu masuknya waktu shalat dan mengajak orang-orang agar berkumpul di masjid untuk melakukan shalat berjama'ah.

Pada awalnya ada beberapa sahabat yang mengusulkan supaya mengibarkan bendera setiap memasuki waktu shalat. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Rasul Saw tidak menyetujui. Selanjutnya sahabat lain mengusulkan supaya meniup terompet. Cara inipun tidak disetujui Rasul Saw, karena itu menyerupai perilaku kaum Bani Israil setiap kali akan menjalankan peribadatan mereka.
Selanjutnya ada sahabat lain mengusulkan dibunyikan lonceng. Inipun ditolak oleh Rasul Saw, karena lonceng menjadi simbol orang Nasrani setiap akan menunaikan peribadatan. Kemudian ada yang menyarankan untuk menyalakan api manakala waktu shalat tiba. Tujuannya agar orang-orang bisa dengan mudah melihat ke tempat itu, atau setidaknya, asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada  di tempat jauh. Yang melihat api aitu dinyalakan, hendaklah datang menghadiri shalat berjama'ah.

Untuk yang sekian kalinya Rasulullah Saw menolak karena ini juga menyerupai kamu Majusi setiap akan melakukan penyembahan kepada dewa api. Setelah sekian lama terdiam tiba-tiba Umar bin Khattab mengusulkan agar Rasul Saw menunjuk salah seorang agar bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk shalat pada setiap masuknya waktu shalat. Saran tersebut diterima Nabi Muhammad Saw dan semuanya yang hadir pada saat itu.

Adapun lafal adzan dan iqamah berasal dari salah satu hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, yang mengisahkan bahwa Abdullah bin Abbas berkata : "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk shalat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya, "Apakah ia bermaksud akan menjual lonceng itu? Jika memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja". Orang tersebut justru bertanya,"Untuk apa?" Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan shalat". Orang itu berkata, "Maukah kamu kuajari cara yang lebih baik?". Dan aku menjadwab,"ya" dan dia berkata lagi dengan suara yang amat lantang dengan mengucap lafal Allahu Akbar hingga La ilaha illallah.

Keesokan harinya aku bangun lalu menemui Nabi Saw lalu menceritakan perihal mimpi itu. Nabi Saw menjawab, "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Rupanya Umar bin Khattab juga memimpikan demikian. Lalu disuruhlah Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan adzan seperti itu.

Kenapa Rasul menolak usulan-usulan para sahabat selain dari Umar? Hal ini menandakan berapa Nabi Saw sangat menghindari penyerupaan dengan kaum Yahudi dan Nasrani dalam hal peribadatan. Beliau ingin menunjukkan agar dakwahnya benar-benar murni dan tasyabuh. Dan beliau sangat mengkhawatirkan jika sedikitpun ada penyerupaan maka umatnya kelak akan semakin terjerumus ke dalam penyerupaan-penyerupaan tata cara kaum kafir. Atau akan semakin menambah tata cara ibadah seperti halnya Yahudi dan Nasrani seperti yang sering kita lihat sekarang ini.

Bahaya Berzina




Jangan dikatakan bahwa zinta atau disebut juga selingkuh sebatas pandangan mata itu masalah sederhana, karena setiap permasalahan besair itu pasti berawal dari sesuatu yang kecil. Sama halnya dengan perbuatan zina besar, pada awalnya zina-zina yang dilakukan itu zina kecil yang dibiarkan begitu saja yang akhirnya menjadi sarana menuju zina besar. 

Oleh karenanya Allah Swt berfirman, 
ولا تقربوا الزنا انه كان فاحشة وساء سبيلا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' : 32)

Ayat tersebut digunakan Allah Swt sebagai warning pada ummatnya agar jangan sekali-kali mendekati zina, seperti halnya selingkuh dari pandangan mata, SMS mesra, dsb, karena selingkuh itu akan membawa kita pada perzinahan. Karena itu menjauhlah dari perbuatan zina, karena zina sangat banyak bahayanya.

Sedangkan bahayanya dengan sumber kitab Khatarul Jarimah Al-Khuluqiyah, karya Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah :


  • Mengurangi agama seseorang
  • Mengurangi sifat cemburu
  • Merusak kehormatan dan harga diri
  • Mendapat murka Allah Azza wa jalla
  • Menghitamkan wajah dan menjadikannya gelap
  • Menggelapkan hati dan hilangnya cahayanya
  • Mengakibatkan kefakiran terus-menerus
  • Mendapat kegelisahan hati 
  • Hilangnya kewibawaan. Wibawanya akan dicabut dari hati keluarga, teman-temannya dan yang lain
  • Menghilangkan kesempatan dirinya untuk mendapatkan kenikmatan bersama bidadari di tempat tinggal indah di surga
  • Merusak nasab (keturunan)
  • Menyebabkan tersebarnya wabah penyakit berbahaya, tha'un (lepra) dan tersebarnya penyakit kelamit yang sulit diobati, minimal penyakit syphilis
  • Mendorong pelakunya agar durhaka kepada orang-tua, memutus kekerabatan, bisnis haram, menzhalimi orang lain dan menelantarkan istri dan keluarga
  • Membuka peluang bagi keluarganya untuk terjerumus dalam perbuatan serupa
  • Menyebabkan balasan amal shalihnya hilang sehingga ia bangkrut di hari kiamat
  • Dihadapkan pada orang yang istrinya dizinahi untuk diambil pahala kebaikannya sesuka sang suami sehingga tidak tersisa kebaikan sedikitpun di hari kiamat


Dengan begitu luar baisanya bahaya yang timbul seperti di atas karena perbuatan zina tentunya akan membuat orang yang akan berselingkuh berfikir berkali-kali, karena memang mempawa pada perzinahan.

-

Manfaat Membaca Al-Qur'an setelah Maghrib dan Subuh


Tahukah Anda? Ternyata Membaca Al-Qur'an Setelah Maghrib & Subuh Itu Manfaatnya Luar Biasa , Menurut hasil penelitian, ternyata membaca Al-Qur’an setelah waktu sholat Maghrib dan Subuh itu dapat : "Meningkatkan Kecerdasan Otak sampai 80 %. "
Hal ini karena disana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari.
Disamping itu, ada tiga aktivitas sekaligus, yakni membaca, melihat dan mendengar.
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang itu kuat ingatan atau hafalannya, diantaranya:
1. Menyedikitkan makan
2. Membiasakan melaksanakan ibadah shalat malam
3. Dan membaca Al-Qur’an sambil melihat kepada mushaf
Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat manusia, dan juga memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Kitab Suci Al-Qur’an.
Selain itu, membaca Al-Qur’an juga mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Dokter ahli jiwa, Dr. Al Qadhi melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat (AS) berhasil membuktikan bahwa hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, maka seorang Muslim itu, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan sebagai berikut:
1. Fisiologis yang sangat besar terhadap
penurunan depresi dan penurunan kesedihan
2. Memperoleh ketenangan jiwa
3. Menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yg dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bahwa membaca Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97 % dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika.
-