Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Idul Adha disebut juga idul qurban, merupakan salah satu dari dua hari raya umat Islam. Agar Idul Adha penuh dengan pahala berlipat ganda, berikut ini 10 sunnah Idul Adha yang perlu diketahui dan diamalkan:
1. Takbiran
Disunnahkan untuk takbiran pada Idul Adha sejak setelah Shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Takbiran Idul Adha ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, semua disunnahkan takbiran. Bahkan untuk takbir muthlak disunnahkan sejak tanggal 1 Dzulhijjah..
2. Mandi sebelum berangkat shalat Id
Sebelum shalat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Mandi Idul Adha dilakukan seperti mandi besar, hanya niatnya yang berbeda, yakni niat mandi sunnah Idul Adha.
3. Memakai pakaian terbaik untuk shalat Id
Umat Islam disunnahkan untuk memakai pakaian terbaik yang dimilikinya untuk shalat Idul Adha. Yakni pakaian yang paling bagus dan cocok untuk shalat.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
Selain disunnahkan memakai pakaian terbaik, disunnahkan pula memakai minyak wangi khususnya saat menghadiri shalat Idul Adha. Sebagaimana lanjutan hadits tersebut: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)
5. Makan setelah shalat Id
Berbeda dengan shalat Idul Fitri yang disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Id, pada Idul Adha disunnahkan makan setelah shalat Id.
6. Berangkat shalat Idul Adha seawal mungkin
Disunnahkan untuk berangkat shalat Idul Adha seawal mungkin. Yakni setelah shalat Subuh, atau beberapa waktu setelah itu.
7. Menempuh jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang shalat Id
Disunnahkan untuk menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang shalat Idul Adha. Jadi ketika pergi ke lapangan melewati satu jalan, hendaknya pulangnya melalui jalan yang lain.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari)
8. Jalan kaki menuju tempat shalat Idul Adha
Jika memungkinkan, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju lapangan tempat shalat Idul Adha sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)
9. Mengajak serta wanita dan anak-anak
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat Idul Adha adalah wajib. Sedangkan mayoritasnya berpendapat hukumnya sunnah muakkad. Lepas dari perbedaan pendapat ini, Rasulullah memerintahkan wanita dan anak-anak untuk ikut serta shalat Id. Bagi wanita yang sedang haid, mereka tidak ikut shalat tetapi ikut mendengarkan khutbah dari tepi/pinggir lapangan tempat shalat.
10. Menyembelih qurban
Sunnah ini khusus pada Idul adha dan tidak ada di waktu yang lain. Yaitu disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban pada Idul Adha (tanggal 10 dzulhijjah) setelah shalat Id, hingga hari tasyrik (tanggal 11-13 Dzulhijjah).
Wallahu a’lam bish shawab.
0 comments:
Post a Comment